Kamis, 22 November 2012

sastra-sastra karya dari penghuni lingkaran


Terpecah dalam gelap
Dari beberapa perilaku yang menjijikan, tujuan bukan lagi menjadi sebuah harapan.
Terdiam dalam kebingungan-kebingungan kahidupak
      Sempit dan semakin sesak.
      Diatas pemimpin-pemimpin yang bertahta
      Terikat dan sulit tak lepas, dari bayngan-bayangan politik kejahatan.
Rindunya akan dunia hijau seperti burung yang ingin lepas dengan sayap
                              Semakin rindu semakin takut
                              Semakin ku membuka mata untuk berfikir
                              Namun semakin terhimpit perasaan untuk berharap
Lepaskanlah beban wahai dunia,
agar aku terbebas dengan beban sang dewa-dewa bertahta




Sebuah kaya sastra dari sang pemuda :
Brama kumbara

Terangnya malam yang berbintang

Sayap – sayap relung jiwaku seakan menahan kenangan
Ku balut dia dari terangnya malam yang berbintang.

                 Wahai lava…
                 Mengalun indah air mataku berderai
                 Hanyut kedalam tenangnya jiwaku

Puteri malu berkata tegas menghujani kesal ku
Dulu tak lagi sekarang
Kubakar jauh hayalan ku.








Sebuah kaya sastra dari sang pemuda :
Kakanda wawa

      Tetesan embun membias jernih dijiwa, dijiwa ini yang seakan melambung tinggi.
     Keheningan hati seolah pudar tanpa kata
     Membawa jauh kebencian yang terus meracuni

Biar sinar bulan tak kunjung ada malam ini
Biar saja sesosok bintang tak tersenyum indah dilangit yang jauh
Hanya pikiranku, hanya bayang-bayangan indah yang tertera rapi
 dalam gelap, sunyi sepi walau kian terus melanda

                           Takan pernah kubiarkan ini menjauh
                           takan sedikitpun dari angan-angan ku
                           biar ini terus merayu

Dalam hati kecilku yang seakan besar kala setiap keindahan dunuaku




Sebuah kaya sastra dari sang pemuda :
Abas syahputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

lingkaran